Saturday Corner 04 : Sutradara dan Hari Jadi
aku ingin
mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada”
― Sapardi Djoko Damono
Kalimat yang
diukirkan oleh Sapardi Djoko Damono tersebut adalah kutipan terfavorite yang
ingin aku sampaikan ke Sastra dan Bahasa. Sebuah kalimat sederhana sebagai
untaian cinta kepada hal yang membuat hidupku jauh lebih berarti di dalam dunia
persaingan.
![]() |
Seperti yang
pernah aku bilang dipostingan sebelumnya (disini), aku bener-bener cinta sama
hal berbau sastra dan bahasa. Makanya, aku selalu berusaha untuk memenuhi
aktivitas dengan hal linguistik.
Aku sangat
bersyukur banget sama Allah karena di SMA Bukit Asam kita punya eskul Bengkel
Sastra Riuh Kelana (BSR) sebagai tempat mengaplikasikan bakat. Debut drama,
pentas sana-sini, ikut lomba puisi dan pidato, its good experience for me!
Di BSR kita
belajar mandiri buat mencari ilmu sastra, untuk aku sendiri yang memang punya
bakat dari lahir dan emang keturunan keluarga linguistik menurutku itu bukan
masalah.
BSR yang dulu
namanya Sanggar Teater Ambung (STA) ini udah memberikan posisi sutradara selama
1 tahun ke aku. 1 tahun penuh masa jabatan itu juga pas sama 1 tahun hari jadi
BSR, 2 November 2015.
Yup, BSR baru
aja menginjak usia pertama. Meski tergolong muda, kita udah punya banyak
perkembangan pesat. Aku pribadi ngerasa banget semakin hari BSR makin berjalan
maju. Setelah absen selama beberapa angkatan tanpa anggota laki-laki, kita di
tahun pertama ini udah punya banyak anak laki-laki (So, kita gak bakal lagi
nge-casting pemeran laki-laki dari luar eskul xD)
Hari perayaan
ulang tahun BSR berlangsung pada tanggal 31 Oktober 2015. Kita ngerayain ultah
BSR waktu eskul, soalnya kita udah mulai kbm+, jadi gak punya waktu selain
waktu eskul. Planningnya kita bakal tuker kado dan meet and greet bareng senior
kita yang udah kuliah di jurusan teater.
Acara dimulai
pada pukul 3 sore, sebelumnya pembina kita, Pak Sadikin mengharuskan seluruh
anggota untuk membawa lilin dan menggunakan baju hitam. Lol, karena gak punya
baju hitam aku malah makek baju cokelat. Dan alhasil ditegur karena senior kok
ngelanggar filosofi kita. Pak Sadikin bilang, baju hitam itu menandakan
keabadian, karena menurut orang jawa hitam adalah abadi.
Setelah semua
anggota kumpul di aula sekolah. Kita semua harus berada di posisi sesuai dengan
yang di instruksikan pembina. Anak kelas 12 yang Cuma sedikit duduk melingkar ditengah.
Anak kelas 11 yang lumayan banyak juga duduk melingkari kami. Kemudian anak
kelas 10 yang paling banyak berdiri melingkari anak kelas 11 dan 12.
Lilin pertama
yang dinyalakan adalah lilin milik ketua eskul, lilinnya di nyalakan oleh
pembina. Seterusnya lilin ketua menghidupkan lilin wakil ketua,hingga akhirnya
masing-masing anggota saling menghidupkan lilin-lilin anggota lain.
Awalnya kita
bingung sebenernya kita mau ngapain. Kebetulan banget di aula ada anak band SMA
yang lagi latihan. Waktu aula hening banget setelah semua lilin hidup, pak
Sadikin membacakan syair tentang perjalanan STA dan BSR. Saat pembacaan aku
cukup menghayati, selain syairnya lumayan bagus, anak band di aula ngiringin
pembacaan syair itu dengan musik balada.
Setelah
pembacaan syair, kita mulai matiin lilin satu persatu. Kemudian semua junior
berbaris bersalaman dengan senior. Beberapa anggota aku lihat ada yang nangis,
terharu sama syair tadi kali ya.
Sehabis acara
singkat di aula, kita langsung main sama Kak Gusti (Senior yang udah kuliah di
jurusan teater). Dia sharing tentang pengalamannya selama jadi mahasiswa
teater, berbagi beberapa materi, dan ngegames bareng.
Kita jadi
heboh banget karena pembawaan anak jurusan teater emang beda. Unik dan asyik,
anak-anak cowok jadi yang paling bener-bener heboh. Hal yang menurut kita asyik
memang bikin waktu cepet berjalan. Karena takut kesorean makanya kita langsung
masuk acara tuker kado.
Eng ing eng,
acara yang bener-bener bikin penasaran. Kado kita buat siapa? Dan kado siapa yang
sama kita?
Penukaran
kado dilakukan dengan cara di undi. Dan syukur banget aku dapet bingkai foto
yang gede, jadi gak mengecewakan deh xD Beberapa lama kita asyik sama tuker
kado, sampe akhirnya acara potong kue pun tiba.
Kue yang di
pesen keliatan unik banget menurut aku. Kita akhirnya makan kue itu dengan suka
cita. Asyik-asyik foto, icip-icip kue, main-main sama anggota lain dan
bertingkah konyol sama hadiah yang kita terima.
Acaranya
perasaaan bentar banget, tiba-tiba udah magrib. Kita akhirnya pulang kerumah
masing-masing.
Besoknya
karena anak kelas 12 belum puas sama acara kemarin, akhirnya kita mutusin buat meet up lagi sama Kak Gusti dan kak Hany (mantan sutradara STA). Kita hunting bareng sambil
ngerencanain tentang pentas selanjutnya. Kita sendiri yang kelas 12 sebenernya
udah gak kepikiran lagi mau pentas karena jadwal kita penuh banget sama yang
namanya belajar.
Tapi tentunya
kita rindu banget masa-masa pentas, terutama buat aku yang kemarin batal main
drama kolosal kemerdekaan karena ngambil piala juara 1 PIK Remaja SMABA di
Prabumulih.
Gak kerasa
banget udah satu setengah tahun kita debut, juara 1 di kecamatan, membuat debut
2 kali di kabupaten, nampil bareng di provinsi, dan pencapaian terakhirku
adalah jadi cameo di Nasional.
Kita rindu
banget sama perbedaan pendapat diantara kita, masalah keuangan, latihan terus
menerus, gak bisa make up, casting dan harus pendekatan sama pemain drama yang
bukan bagian dari eskul, juga kangen sama panggung teater.
Selama 1 ½ tahun
debut, aku udah main drama resmi sebanyak 7 kali. 2 kali drama ‘Kemerdekaan
Ijah’ di kabupaten, ‘’Asmara Dor Prak Dung’ di Provinsi, kemudian ‘Orang-Orang
Kardus’ di kecamatan, ada juga drama-musikal untuk perpisahan di sekolah yang
berjudul ‘Melodi Asa dan Cita-Cita’ yang kemudian di remake dan di perbarui untuk
penampilan di depan Direktur Utama PT Bukit Asam dan SMA Negeri Malang, dan
terakhir adalah partisipasi di dramatis-drama bertajuk ‘Sakaw’ di panggung
Nasional.
Reuni bareng
sama kak Gusti dan kak Hany memberikan kita banyak ide sampe akhirnya kita
ngelakuin pemotretan untuk poster drama yang bakal kata kita bakal ‘coming soon’
xD.
Waktu memang
cepet banget berlalu, gak kerasa kita udah mendewasa dan mulai sibuk sama
urusan masing-masing. Tapi cinta dan hobi memang gak bisa bikin kita bertolak
dan meninggalkan dunia Teater.
Berpikir
di sebuah lakuna
Berlatih
untuk wasana
Terkadang
menjadi sepai
Kadang
juga jadi panasea
Segala
rasa, untuk hari pertama
Selamat
hari jadi
(by
Rarachan)
Special thanks to :
Allah SWT,
kedua orang tuaku, ibu dan ayah yang mendukung perjalanan karirku, my lovely
sister, asisten sutradara : Ike Wulandari, Fitri Angginia, Ulfah Monieca,
Marcelino, dan Rizky Anggraini serta Gusti Wiratama dan Hany Mars.
Komentar
Posting Komentar